YAYASAN MAHMUN SYARIF MARBUN -- Warga dan anggota Majelis Taklim Ukhuwah Islamiyah Dian Al Mahri, Kampung Melayu Besar, Jakarta Selatan mendoakan alm. Jureman Marbun atau akrab disapa Mahmun Syarif Marbun saat studi di Pesantren Musthafawiyah, Purba Baru, Mandailing Natal.
Alm. Mahmun Syarif Marbun merupakan adik dari Buya Ali Akbar Marbun, Rais Syuriah PBNU, Ketua Dewan Ulama Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), tokoh marga Marbun dan pendiri Bagas Parsadaan Marbun di Bakkara, Humbang Hasundutan dan pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan dan Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Mahmun Syarif Marbun yang akan didirkan oleh putra-putri almarhum bekerja sama dengan Majelsi Taklim Ukhuwah Islamiyah Kampung Melayu.
Duduk sebagai Ketua Pembina: Hj. Rotua Sitohang dan anggota: H. Ahmad Jubeir Marbun, Ketua: H. Julkifli Marbun, Ketua Harian: H.M. Yusuf Marbun, MA dan Pengurus: Nursyahri Marbun S.Pd.I dan Julkarnaen Marbun.
Sementara Penasehat Buya Ali Akbar dan berbagai tokoh yang merupakan alumni Al Kautsar Al Akbar, termasuk KH. Dedi Masri (Ketua YPIHM Darul Ilmi Murni dan Alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan), Ust Pria Santri Beringin, Ust Nono Astono, Ust Fadlan, Ust Hukdin Samosir (tokoh Pakkat) dan Neni Kurniati (Diplomat Indonesia di Malaysia).
Dipimpin oleh Ust. H. Ikromi, acara diisi dengan yasinan berharap kepada ridha Allah SWT agar mencucuri almarhum dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Dilanjutkan pula dengan haul untuk arwah H. Muhammad Rais bin H. Abu dan H. Khusaery bin H. Ahmad Junaedi yang merupakan orang tua dari pengelola majelis taklim, Ayahanda H. Muchammad Cholid dan Ibunda Hj. Yayah Kusnaniah.
Hukum menghadiahkan pahala untuk orang yang sudah almarhum
Menghadiahkan pahala sedekah untuk orang yang sudah almarhum (mayit) termasuk praktik yang dibolehkan dan pahalanya bisa sampai kepada mayit.
Di antara dalil tegas dalam masalah ini adalah hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.” (HR. Bukhari 1388 dan Muslim 1004)
Dalam hadis yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,
“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR. Bukhari 2756)
Hadis-hadis di atas menjadi dalil bahwa pahala sedekah atas nama mayit bisa sampai kepada mayit. Bahkan kata Imam Nawawi bahwa pahala sedekah ini bisa sampai kepada mayit dengan sepakat ulama. (Syarh Shahih Muslim, 7:90)
Menu Utama | About | Info | UD Paju Marbun | Haji | Pesantren Al Kautsar Al Akbar | Kreasi Santri | POP Shop | TobaPosCom | BeritaDekho | Sultan
Alm. Mahmun Syarif Marbun merupakan adik dari Buya Ali Akbar Marbun, Rais Syuriah PBNU, Ketua Dewan Ulama Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), tokoh marga Marbun dan pendiri Bagas Parsadaan Marbun di Bakkara, Humbang Hasundutan dan pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan dan Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Mahmun Syarif Marbun yang akan didirkan oleh putra-putri almarhum bekerja sama dengan Majelsi Taklim Ukhuwah Islamiyah Kampung Melayu.
Duduk sebagai Ketua Pembina: Hj. Rotua Sitohang dan anggota: H. Ahmad Jubeir Marbun, Ketua: H. Julkifli Marbun, Ketua Harian: H.M. Yusuf Marbun, MA dan Pengurus: Nursyahri Marbun S.Pd.I dan Julkarnaen Marbun.
Sementara Penasehat Buya Ali Akbar dan berbagai tokoh yang merupakan alumni Al Kautsar Al Akbar, termasuk KH. Dedi Masri (Ketua YPIHM Darul Ilmi Murni dan Alumni Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan), Ust Pria Santri Beringin, Ust Nono Astono, Ust Fadlan, Ust Hukdin Samosir (tokoh Pakkat) dan Neni Kurniati (Diplomat Indonesia di Malaysia).
Dipimpin oleh Ust. H. Ikromi, acara diisi dengan yasinan berharap kepada ridha Allah SWT agar mencucuri almarhum dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Dilanjutkan pula dengan haul untuk arwah H. Muhammad Rais bin H. Abu dan H. Khusaery bin H. Ahmad Junaedi yang merupakan orang tua dari pengelola majelis taklim, Ayahanda H. Muchammad Cholid dan Ibunda Hj. Yayah Kusnaniah.
Hukum menghadiahkan pahala untuk orang yang sudah almarhum
Menghadiahkan pahala sedekah untuk orang yang sudah almarhum (mayit) termasuk praktik yang dibolehkan dan pahalanya bisa sampai kepada mayit.
Di antara dalil tegas dalam masalah ini adalah hadis dari Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، أَفَلَهَا أَجْرٌ، إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا»
“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.” (HR. Bukhari 1388 dan Muslim 1004)
Dalam hadis yang lain, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. Sa’d berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ»
Hadis-hadis di atas menjadi dalil bahwa pahala sedekah atas nama mayit bisa sampai kepada mayit. Bahkan kata Imam Nawawi bahwa pahala sedekah ini bisa sampai kepada mayit dengan sepakat ulama. (Syarh Shahih Muslim, 7:90)
Menu Utama | About | Info | UD Paju Marbun | Haji | Pesantren Al Kautsar Al Akbar | Kreasi Santri | POP Shop | TobaPosCom | BeritaDekho | Sultan
0 comments:
Post a Comment