KBAA -- Pasca wafatnya adinda Buya Ali Akbar Marbun, pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, yang bungsu bernama Jureman Marbun, anak-anaknya berusaha untuk mendirikan Yayasan Mahmun Syarif Marbun (baca) untuk memastikan kegiatan doa dan amal shaleh kepada Allah SWT untuk almarhum dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Berdasarkan hadits tersebut anaknya yang ke-3 Julkifli Marbun (baca) bersama istri mengusulkan berdirinya yayasan tersebut yang akan bertindak dalam kepanitiaan untuk haul dan penyantunan anak yatim di masa mendatang atau dimulai tahun depan.
Usul tersebut direstui oleh Hj. Rotua Sitohang, istri almarhum Mahmun Syarif Marbun, saat dikonfirmasi via telepon. Hanya saja, dipesankan Ust. Yusuf Marbun, MA yang akan didaulat menjadi Ketua Harian lebih baik tetap berada di Pakkat untuk melanjutkan usaha ayahandanya.
Yayasan yang akan dimotori oleh donasi anak-anak almarhum secara swadaya ini, akan berkantor di Medan dan dibina oleh Hj. Rotua sendiri bersama putra sulungnya H. Ahmad Jubeir Marbun.
Sementara bertindak sebagai penasehat Buya Ali Akbar Marbun (dalam konfirmasi), KH DR Dedi Masri, Ust Hukdin Samosir, Neni Kurniati dan lainnya yang masih dalam konfirmasi.
0 comments:
Post a Comment